Keduanya sempat terpisah dan bertemu lagi di rumah orang tua
Samarinda, - Fakta-fakta hubungan terlarang antar saudara atau inses di Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, satu per satu mulai terkuak.
Di hadapan penyidik, Don Juan (bukan nama sebenarnya), yang menghamili adik kandungnya bernama Mentari (bukan nama sebenarnya) mengisahkan semuanya. Termasuk alasan pemuda 23 tahun itu nekat melakukan hubungan suami istri dengan adiknya yang berusia 19 tahun.
Don Juan mengaku tahu benar bahwa aksinya itu melanggar semua norma termasuk agama. Namun, semua sudah terjadi dan dia mengaku khilaf melakukan perbuatan terlarang itu. Sang adik kini tengah hamil lima bulan.
Don mengungkapkan, sebelumnya dia tinggal terpisah dengan adik-adiknya, termasuk Mentari. Don merupakan anak pertama dari 9 bersaudara. Dia bekerja di Balikpapan sehingga harus tinggal jauh dari orang tua dan adik-adiknya yang menetap di Desa Singa Gembara.
"Korban ini punya delapan saudara. Tersangka itu kakak pertamanya," terang Kasat Reskrim Polres Kutai Timur, AP Ferry Putra Samodra, Selasa (8/10), saat dihubungi lewat ponsel.
Belakangan pada akhir 2018, Don Juan kembali ke Kutim dan bekerja di ladang sawit. Dia tinggal satu atap dengan Mentari dan juga adik-adiknya yang lain. Karena rumah orang tua mereka tak terlalu besar untuk bisa menampung sembilan anak, jadilah mereka tinggal di rumah lain di depan rumah dengan orang tuanya.
Orang tuanya tak suuzan," kata Ferry.
Saat itulah rasa saling suka perlahan mendekat. Don Juan dan Mentari rupanya mengalami nasib yang sama, yakni sering diolok-olok alias di-bully saat sekolah. Ketika itu, Mentari sering curhat kepada sang kakak. Keduanya pun makin akrab. Sayangnya, nafsu Don tak bisa ditahan, dia juga menilai adiknya itu molek.
"Rupanya rasa sayang tersangka bertambah besar kepada adiknya hingga menjurus kepada hubungan intim," tambah Ferry.
Pengakuan Mentari, ia sempat dipaksa oleh sang kakak melakukan hubungan suami istri. Bahkan Don pernah mengancam tak membiayai sekolah Mentari bila tak menuruti hawa nafsunya.
Seiring waktu, Mentari pun jatuh hati kepada kakaknya. Hubungan asmara keduanya pun terus berlanjut tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Menurut Ferry, Mentari dan Don Juan sudah dewasa. Mereka melakukan hubungan intim atas dasar suka sama suka.
"Dari pengakuan korban, dia merasa nyaman dengan perlakuan tersangka dan merasa berutang budi dengan kakaknya," terang Ferry.
Menurut Ferry, hubungan sedarah memang tak melanggar hukum, namun tetap saja pelakunya bisa dikenakan UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ini karena kasus itu melibatkan adik kakak, Mentari dan Don Juan.
“Kasus ini sedang kami selidiki. Tersangka sudah kami tahan,” ujar Kasatreskrim Polres Kutim AKP Ferry Putra Samodra.
Polisi, kata Ferry, sudah menerima laporan dari warga pada Kamis 3 September 2019. Sebelum kabar tersebut sampai di meja polisi, pelajar SMA itu sering mual-mual di sekolah.
Setiap ditanya oleh guru dan kawan-kawannya, Mentari beralasan sakit kista. Dalih itu juga yang diberikan kepada orang tuanya. Kecurigaaan Mentari hamil nyaris tak ada sebab keduanya saudara kandung.
Karena khawatir akan kondisi Mentari, ibu RT yang tinggal dekat kediaman Mentari membawanya ke dokter. Saat itulah, kehamilan Mentari terkuak dan berujung laporan polisi.
0 Komentar:
Post a Comment