Masih belum jelas bagaimana insiden bisa terjadi
Hong Kong, - Seorang polisi Hong Kong dilaporkan telah menembak satu demonstran di bagian dada dalam aksi unjuk rasa pada Selasa (1/10). Setidaknya, ada dua video yang beredar di internet merekam insiden tersebut.
Salah satunya diunggah oleh kantor berita AFP di YouTube. Dalam video berdurasi 42 detik tersebut terlihat seorang pengunjuk rasa laki-laki tergeletak di pinggir jalan. Ia dikelilingi oleh beberapa polisi huru-hara dan paramedis yang memasangkan alat pemberi oksigen. Kaosnya sudah disobek dan terlihat ada darah pada tubuhnya.
AFP kemudian merilis berita yang menyebut insiden itu terjadi di kawasan Tsuen Wan, sebuah titik sentral dalam sejumlah demonstrasi. Berita yang dikutip oleh The Guardian itu menyebut korban adalah satu dari 12 pengunjuk rasa yang memakai penutup wajar. Mereka tengah bentrok dengan enam orang anggota polisi.
WA : +6282112308354
WA : +6282112308354
Beberapa demonstran membawa payung dan tongkat besi untuk memukul polisi. Seorang polisi kemudian tampak menendang korban dan menembakkan selongsong peluru dari jarak dekat ke dadanya. Suara tembakan itu pun membuat kepanikan.
Hingga sore hari, unjuk rasa belum juga berhenti. Insiden demi insiden pun dilaporkan terjadi. Stasiun radio publik, Radio Television Hong Kong atau RTHK, bahkan menarik seluruh reporter mereka dari lapangan. Ini karena salah satunya mendapat tembakan proyektil di bagian kepala ketika meliput.
Dalam pernyataan resminya, RTHK menyatakan reporter laki-laki itu menderita luka di atas mata bagian kanan. Ia pun sudah dibawa ke rumah sakit. Si reporter mengaku tidak tahu apa yang menghantamnya ketika insiden tersebut terjadi.
RTHK juga menginformasikan ada seorang wartawan perempuan dari media lain yang mendapat intimidasi dari aparat. Ketika meliput situasi di sebuah stasiun, ia mengaku ada seorang polisi huru-hara yang mengacungkan senjata api tepat di hadapannya.
"Dengan para jurnalis dari media-media lain juga disemprot menggunakan cairan korosif saat meliput bentrokan, unit Berita Bahasa Inggris dan Peristiwa Terkini di RTHK memutuskan situasi tak lagi aman bagi para reporter kami untuk berada di jalan selama protes Hari Nasional berlangsung," tulis RTHK.
WA : +6282112308354
|
0 Komentar:
Post a Comment