Syair Ratu - Lowongan kerja merupakan kata-kata yang sangat menarik bagi para pencari kerja. Apalagi jika lowongan itu berasal dari perusahaan besar dan kenamaan.
Tapi, harus hati-hati. Sebab cukup banyak kasus penipuan yang berkedok lowongan kerja. Mereka mengintai korban para pencari kerja, terutama mereka yang baru saja lulus.
Chairman Asosiasi Praktisi dan Profesional SDM Future HR, Audi Lumbantoruan mengakui, memang belakang ini cukup banyak penipuan yang terjadi berkedok lowongan pekerjaan.
"Oh banyak penipuan (berkedok lowongan kerja). Jadi ya harus hati-hati," ujarnya kepada detikcom, Minggu (29/9/2019).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika menerima atau melihat lowongan kerja. Pertama perhatikan alamat email untuk mengirimkan cv dan lamaran.
Menurut Audi, penipuan lowongan kerja biasanya mencantumkan email yang tidak berdomain perusahaannya sendiri. Mereka pasti menggunakan alamat email yang biasa dipakai banyak orang.
Kedua, jika lowongan mencantumkan nomor telepon perusahaan, ada baiknya dihubungi untuk melakukan konfirmasi. "Biasanya ditelpon nggak diangkat, bahkan nggak bisa dihubungi," tambahnya.
Kemudian orang yang bertanggung jawab atau (PIC) dari lowongan ini cenderung hanya perorangan. Alamat untuk lokasi interview juga patut diperhatikan. Jika alamat kantornya mencurigakan, seperti di ruko atau rumah, patut dicurigai.
Dari semua itu yang paling mudah untuk mengetahui lowongan itu penipuan adalah meminta bayaran. Sangat tidak mungkin jika HRD dalam proses wawancara kerja meminta uang dari pelamar.
Ada baiknya mencari pekerjaan dengan saluran atau wadah yang jelas. Namun menurut Audi, platform penyedia lowongan kerja juga belum tentu menjamin bahwa bebas dari penipuan berkedok lowongan kerja.
0 Komentar:
Post a Comment