Pemblokiran dilakukan hingga situasi di Papua kondusif
Jakarta, - Usai sempat melakukan perlambatan akses komunikasi pada Senin kemarin dan dinormalkan lagi, Kemenkominfo kembali menempuh langkah yang mirip. Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, mengonfirmasi institusi tempatnya bekerja tidak saja melakukan perlambatan akses, namun memblokir sementara layanan data. Pemblokiran mulai dilakukan sejak Rabu (21/8).
Ferdinandus mengatakan pemblokiran akses layanan data di Papua dan Papua Barat akan terus dilakukan hingga situasi di sana kembali kondusif.
"Hal ini kami lakukan untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan sekitarnya," kata Ferdinandus melalui keterangan tertulis.
Usai sebelumnya situasi di Manokwari dan Sorong berhasil dikendalikan dan kondusif, demonstrasi kembali terjadi. Kali ini terjadi di Fakfak, Papua Barat.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung pada hari ini kembali berakhir ricuh. Massa melakukan pembakaran di sejumlah titik, salah satunya di wilayah Pasar Tambaruni.
Terkait hal itu, Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya segera mengerahkan 1.200 personel pengaman di beberapa wilayah Papua itu.
"Sesuai dengan permintaan intelijen sudah 12 SSK (satuan setingkat kompi) dari polda-polda terdekat. Seperti Sulsel, Sulteng, Maluku, NTB, dan terakhir Kaltim yang akan segera tiba di tanah Papua," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Menurut Iqbal, secara umum situasi di Papua Barat khususnya di Manokwari dan Sorong, sudah dapat dikendalikan. Di wilayah itu, tidak ada lagi pergerakan massa yang berujung anarkisme.
"Ini adalah kerja sama antara seluruh elemen masyarakat, TNI dan Polri, Pak Pangdam dan Bapak Kapolda, serta seluruh tokoh," katanya.
Hubungi Kami :
WA : +6282112308354
0 Komentar:
Post a Comment