Mereka mengeluh gatal-gatal akibat MCK pakai air got
Tangerang Selatan, - Kekeringan parah yang melanda Kampung Koceak, Keranggan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), membuat warganya nekat menggunakan air kotor untuk keperluan sehari-hari. Air itu bersumber dari sebuah saluran pembuangan air limbah rumah tangga yang berada di sekitar perkampungan.
Pantauan IDN Times, tempat mandi cuci kakus (MCK) para warga tersebut terlihat memprihatinkan karena menggunakan air kotor dari saluran air yang dipenuhi sampah dan limbah rumah tangga.
Dani (63), warga Kampung Koceak, mengatakan bahwa ia terpaksa menggunakan air itu sejak 3 bulan lalu lantaran sumur di rumahnya sudah kering.
"Buat mandi dan mencuci kita pakai air kali di bawah sana," ucap Dani sambil menunjuk ke arah saluran air itu, Kamis (22/8).
Kondisi air dari saluran yang berasal dari perumahan warga itu terlihat sangat memprihatinkan.
Airnya berwarna hitam pekat, diperparah dengan banyaknya sampah mengapung. Sampah itu merupakan limbah rumah tangga dari perumahan yang berlokasi di sekitar Kampung Koceak.
Kepada akutantenakal.blogspot.com , warga lain bernama Edi (38) mengeluhkan dampak yang dirasakan setelah menggunakan air tersebut.
"Sudah tiga bulan pakai air itu. Kita gatal-gatal. Selain itu juga lengket setelah memakainya," ucap Edi.
Kendati sudah mengetahui bahwa air tersebut kotor, Edi dan warga lain tetap menggunakannya. Ia mengatakan sangat terpaksa, lantaran tak ada pilihan lain.
"Ya mau gimana lagi, kita tahu itu cuma disaring lewat tanah. Tapi dari pada kita gak mandi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyalurkan 4.000 liter air bersih ke Kampung Koceak, Kelurahan Kranggan, Setu, Tangsel.
Penyaluran air bersih tersebut merupakan yang pertama kali ke wilayah yang sudah mengalami kekeringan parah dari Juni 2019 lalu.
0 Komentar:
Post a Comment