Syair Ratu - Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ferdinandus Setu menjelaskan nasib Kimi Hime apabila ia tak memenuhi panggilan Kominfo pada akhir pekan ini.
Sebelumnya, Kominfo mengaku sudah mengirimkan surat pemanggilan resmi kepada YouTuber yang sering mengulas tentang game ini, baik itu lewat email sampai direct message (DM) di akun Instagramnya. Sampai saat ini, Kimi belum juga menanggapi pemanggilan tersebut.
"Respons sampai sekarang belum ada sampai dia membuat video terakhir di YouTube, klarifikasi dia," ujar Ferdinandus, Kamis (25/7/2019).
Ferdinandus menjelaskan pemanggilan Kimi oleh Kominfo ini untuk koordinasi terkait hal-hal teknis bagaimana konten-konten yang sesuai. Dan, kata Ferdinandus, kedatangan Kimi ke Kominfo ternyata tidak berlaku secara wajib karena hal itu bukan yang utama.
"Soal datang atau tidak, itu bukan nomor satu. Nomor satu adalah bagaimana memahami teguran kami untuk konten-kontennya di masa mendatang," kata pria yang akrab dipanggil Nando ini.
"Kalau tidak berkenan datang ke Kominfo, setidaknya yang bisa dilakukan Kimi itu memposting konten selanjutnya yang disesuaikan dengan permintaan pemerintah, tidak vulgar, sensasional, tidak mengumbar tubuh perempuan. Menyesuaikan konten-konten dia lebih penting dari datang ke Kominfo," tuturnya.
Hubungi Kami :
WA : +6282112308354
Menanggapi isi video terakhir Kimi yang meminta bantuan kepada Presiden RI Joko Widodo, Ferdinandus tak mempermasalahkannya. Menurutnya, ia punya hak untuk membela diri.
Dalam videonya itu, Kimi memberikan penjelasan terkait konten di channel YouTube-nya itu yang ia anggap tidak melanggar Undang-Undang Pornografi maupun aturan YouTube. Namun soal suspend pada tiga video konten Kimi, Kominfo mengenakan pasal pelanggaran asusila yang mengacu pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
0 Komentar:
Post a Comment