TemanRatu - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menyambut positif atas penetapan tarif MRT Jakarta. Namun, masih ada beberapa hal yang menjadi catatan.
Sebagaimana diketahui, DPRD DKI Jakarta telah menyetujui besaran tarif MRT Jakarta. Menurut mereka, besaran tarif Rp 8.500 yang berbasis distance-based, juga merupakan skema tarif yang cukup fair dan akomodatif bagi kepentingan konsumen.
"Namun demikian, agar kinerja MRT Jakarta benar-bernar optimal maka perlu didukung beberapa langkah strategis lainnya khususnya dalam hal rekayasa lalu lintas," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangannya, Selasa (26/3).
Lanjut Tulus, rekayasa itu salah satunya upaya pengendalian atau pembatasan kendaraan pribadi di koridor yang dilewati MRT Jakarta. "Tanpa upaya pengendalian penggunaan kendaraan pribadi maka kepeminatan pengguna motor (kendaraan bermotor) pribadi untuk migrasi ke MRT akan minim," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, DPRD DKI Jakarta telah menyetujui besaran tarif MRT Jakarta. Menurut mereka, besaran tarif Rp 8.500 yang berbasis distance-based, juga merupakan skema tarif yang cukup fair dan akomodatif bagi kepentingan konsumen.
"Namun demikian, agar kinerja MRT Jakarta benar-bernar optimal maka perlu didukung beberapa langkah strategis lainnya khususnya dalam hal rekayasa lalu lintas," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangannya, Selasa (26/3).
Lanjut Tulus, rekayasa itu salah satunya upaya pengendalian atau pembatasan kendaraan pribadi di koridor yang dilewati MRT Jakarta. "Tanpa upaya pengendalian penggunaan kendaraan pribadi maka kepeminatan pengguna motor (kendaraan bermotor) pribadi untuk migrasi ke MRT akan minim," sambungnya.
Kedua, YLKI mendesak untuk adanya transportasi pengumpan yang mengintegrasikan dengan stasiun MRT serta adanya tiket MRT yang terintegrasi dengan tiket transportasi pengumpan, terutama terintegrasi dengan tiket Transjakarta.
Pemprov DKI Jakarta dan manajemen MRT Jakarta harus belajar atas kasus yang dialami Kereta Bandara dan LRT Palembang yang hingga kini kinerjanya belum optimal. Sebab, dua transportasi massa tersebut dinilai masih minim penumpang.
"Jangan sampai MRT Jakarta mengulang kejadian yang dialami LRT Palembang dan Kereta Bandara tersebut," tandasnya.
Yuk!!! Dicoba hoki nya untuk mendapatkan hadiah mulai dari Puluhan sampai Ratusan juta rupiah hanya dengan modal 50rb rupiah saja lohh!!
Buruan daftarkan diri anda di :
Buruan daftarkan diri anda di :